Peran Serta SSI Dalam Kegiatan CBP & CBS area Jambi
Sabtu, 09 Oktober 2021 pada meeting Room BW Luxury
Hotel Jambi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia provinsi jambi
(KPw BI Jambi) menyelenggarakan acara meningkatkan pemahaman tentang Cinta
Bangga dan Paham Rupiah (CBP) serta Evaluasi Pelaksanaan Implementasi Aplikasi Core Banking System (CBS)
–
Modul Cash Management dengan diikuti oleh 30 perbankan dan 4 PJPUR di Provinsi
Jambi, Central
Operational Unit (COU) Jambi ikut serta dalam acara tersebut diwakilkan oleh
sdr. Wahyu Nugraha dan sdr. Monang P. Purba.
Dalam acara tersebut dibuka langsung oleh Deputi
Direktur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Ibu Suti Masniari Nasution.
Dalam acara ini KPw BI Jambi mensosialisiasikan penggunaan sistem pembayaran yang
ramah dan meminimalisir penyebaran COVID-19 yaitu menggunakan smartphone
pada aplikasi fintek dan perbankan yaitu QRIS (Quick
Response Code Indonesian Standard), QRIS adalah standar kode QR nasional untuk memfasilitasi
pembayaran digital melalui aplikasi uang elektronik berbasis server, dompet
digital, atau mobile banking. QRIS sendiri mempermudah dan menyatukan aplikasi mobile banking dan fintek agar dapat
memudahkan transaksi hanya dengan scan barcode pada aplikasi bisa lakukan pembayaran dengan
mudah, cepat dan aman. “QRIS sendiri pada Provinsi Jambi telah mencapai 99.921
ribu pengguna pada merchant data update pada 17 september 2021 , target Bank Indonesia Jambi pada
akhir tahun ini agar mencapai 125.000 ribu pengguna pada merchant” ujar
Lidya Susilo sebagai pemateri dari BI Jambi.
Edukasi Rupiah yang selama ini dipahami oleh masyarakat,
cenderung terbatas pada kelayakan kondisi fisik uang. Kini edukasi diperluas,
tidak hanya untuk memahami Rupiah sebagai uang tunai, namun juga sebagai uang non
tunai. Oleh karena itu, edukasi Rupiah telah mengalami rebranding,
yang awalnya berfokus pada fisik uang yaitu 3D: Dilihat, Diraba dan Diterawang. Juga 5J
yakni: Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan dibasahi, dan Jangan distapler. Kini menjadi edukasi yang holistik yaitu
Cinta, Bangga dan Paham Rupiah. Kemudian untuk pemahaman Cinta Bangga dan Paham Rupiah, Arisanto kasir KPw BI Jambi mengatakan bahwa
program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah merupakan salah satu upaya untuk
kembali menguatkan nilai mata uang Indonesia, mengingat ini sangat berdampak
pada nilai tukar.
“Kegiatan sosialisasi dan edukasi Cinta, Bangga dan Paham
(CBP) Rupiah bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Rupiah dengan
cara merawat, memperlakukan dengan baik, dan mengetahui ciri-ciri keaslian
Rupiah. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa bangga pada diri masyarakat,
bahwa Rupiah merupakan salah satu simbol negara, identitas bangsa, dan menjadi
satu-satunya alat pembayaran yang sah di NKRI,” jelas Arisanto.
Kemudian kepala kasir KPw BI Jambi bapak Maulana
melakukan pemaparan dan melakukan sesi diskusi dan Tanya jawab terkait
implementasi sistem terbaru yang baru go
live pada bulan September tempo lalu hampir satu bulan yaitu Core Bangking System , pada sesi ini
hampir semua perbankan menyatakan tidak ada kendala yang berarti hanya saya
beberapa kendala teknis sperti jaringan internal perbankan , karena untuk
mengakses BISILK (Bank Indonesia Sistem Informasi Layanan
Kas) pada proses Setor, Tarik maupun Tukar Bank Indonesia harus membutuhkan jaringan yang stabil,
“untuk sistem dapat mempermudah kami malah makin merampingkan dokumen
pendukung” ujar pak Nurdianto –perwakilan bank BCA Jambi.
Salam,
#SSIGoRebound #GaNyerah #AyoBerubah
0 Comments