Kiat Motivasi Bekerja Dengan Baik
Rutinitas dan tekanan dalam pekerjaan membuat kita harus memiliki motivasi yang tinggi, stabil dan meningkat untuk membantu kita mencapai target-target pekerjaan yang dibebankan oleh pimpinan. Sebagai seorang staf, maka pekerjaan diemban sehari-hari seringkali fluktuatif beban maupun intensitasnya. Kita tidak dapat berkelit dari kondisi tersebut, karena sudah tertuang dalam perjanjian kerja antara karyawan dan perusahaan. Disinilah pentingnya motivasi dan dorongan kuat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Motivasi merupakan unsur psikologis yang ada dalam diri pribadi masing-masing. Setiap orang memiliki motivasi kerja, hanya saja tidak semua mampu menjaga ritme pekerjaan dan meningkatkan motivasinya. Secara alami hal itulah yang terjadi, sehingga setiap orang berbeda-beda tingkat motivasinya.
Seringkali, motivasi muncul
pertama dari dalam diri sendiri. Apa yang diinginkan akan memicu perilaku
sehingga tergerak untuk mencapainya. Orang akan dengan mudah menyelesaikan
pekerjaanya secara mandiri dan biasanya hasil dicapai akan lebih maksimal.
Motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri sering dikenal dengan motivasi
intrinsik.
Motivasi yang bersumber dari
pihak luar, diistilahkan sebagai motivasi ekstrinsik. Motivasi yang muncul
karena pengaruh dari luar, seperti adanya perintah atasan atau suatu ajakan
tertentu dari pihak lain. Kehidupan kita pada dasarnya tidak lepas dari
pengaruh kondisi diluar diri kita. Adakalanya hal-hal yang mempengaruhi kita
berbeda-beda karakteristiknya. Ketika kita bekerja dalam lingkungan tertentu,
hal yang kita temui mungkin saja menyenangkan. Namun ketika berpindah pada
kondisi lain atau pada tempat kerja yang lain, boleh jadi kondisi berubah
menjadi berbeda dari sebelumnya.
Dalam kesempatan ini, redaksi akan membagi 5 kiat memotivasi diri, demi mencapai hasil kerja maksimal yang tentunya dapat membantu rekan-rekan memperoleh penilaian baik dari pimpinan.
1.Menyenangi Pekerjaan Kita
Saat hendak melamar
pekerjaan, kita selalu mengatakan bahwa akan menerima lowongan pekerjaan apa
saja yang penting bisa bekerja. Namun ketika sudah mendapatkan pekerjaan, lama
kelamaan rasa bosan mulai menghinggapi, kemudian muncul alternatif dan
perbandingan dalam pikiran. Muncul pertimbangan-pertimbangan tertentu,
seolah-olah pekerjaan yang kita dapat dengan susah payah ini telah membebani
kita.
Jika hal itu muncul, maka
coba pikirkan kembali waktu pertama kali menawarkan diri untuk bekerja. Mungkin
dengan berusaha sekuat tenaga kita bekerja dan berusaha fokus pada pekerjaan
kita, maka rasa senang terhadap pekerjaan itu akan muncul kembali. Boleh dikata
kita meng-upgrade pemikiran sehingga kembali seolah-olah baru bekerja di tempat
tersebut.
2.Rasa Puas Terhadap
Pekerjaan Kita
Tumbuhkan rasa puas di dalam
diri terhadap pekerjaan. Pikirkan bahwa pekerjaan ini merupakan sesuatu yang
patut kita syukuri. Ingat …. Ada jutaan orang diluar sana yang menginginkan
pekerjaan kita. Bahkan persaingan yang terjadi di lingkungan kerja mungkin saja
merupakan wujud keinginan pihak lain untuk menyukai pekerjaan kita.
3.Kesuksesan Adalah Buah Dari Perjuangan
Kita selalu menganggap bahwa
pekerjaan merupakan tugas yang harus diselesaikan karena konsekwensi berada
pada posisi tersebut. Tetapi hal yang paling hebat ketika kita ingin
menjalaninya dengan senang hati. Keinginan membuatnya menjadi sesuatu yang
berbeda dari apa yang dikerjakan orang lain. Artinya ada dorongan yang kuat
untuk memberi makna yang lebih dari apa yang kita lakukan sebelumnya atau apa
telah dilakukan orang lain.
4.Hadapi Masalah, Bukan Lari
Darinya
Tentulah dalam kehidupan di
kantor atau dimana saja kita bekerja, masalah itu pasti selalu ada. Masalah
dapat muncul kapan saja dan disebabkan oleh hal-hal yang mungkin tidak terduga.
Jika kita mau dan mampu menyadarinya, maka seharusnya kita berdamai dengan
masalah dan tidak lari menghindarinya. Secara perlahan dan berproses, ini akan
menuntun kita pada tingkat kedewasaan yang semakin baik.
Suasana dikantor kadang
membuat kita kurang menerimanya. Ini karena setiap orang memiliki karakteristik
yang berbeda. Memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda. Tentunya sangat
berpotensi menjadi munculnya masalah. Maka perlu disiapkan diri, hati dan perasaan supaya menghadapinya dengan tenang, baik dan
tidak memunculkan masalah baru lainnya.
5.Meneladani Orang yang
Sukses Dengan Pendekatan Proses
Pasti kita menemui orang-orang yang sukses di lingkungan sekitar. Mereka hidup senang, bahagia dan berkelebihan. Kita harus memandang itu dengan pendekatan proses. Artinya, ketika melihat seseorang yang sukses kita mengatakan mengapa saya tidak bisa seperti dia. Atau Mengapa saya tidak sesukses dia. Kita perlu mengikuti apa yang dia lakukan. Pada hal cara pandang kita pada orang itu kurang tepat. Seharusnya kita mengatakan pada diri kita bahwa, seandainya saya juga melakukan seperti apa yang dia lakukan, mungkin saya juga akan sukses seperti dia. Dalam pengecualian bahwa apa yang dilakukan orang itu merupakan sesuatu yang mulia atau tidak menyimpang dari norma-norma pekerjaan. Jadi kita akan mencontoh pada seseorang melalui proses yang dia lakukan. Bukan pada hasil yang dia capai.
Insan SSI sekalian,
memotivasi diri kita karena ingin menjadi lebih baik merupakan pekerjaan yang
mulia. Kita akan terus berusaha
sepanjang waktu kita. Masalah itu akan tetap ada. Namun kita akan terus mengisi
pikiran kita dengan hal-hal baik dan selalu berusaha memiliki sikap yang damai
untuk menyelesaikannya.
Salam,
#SSIGoRebound #BringItOn #GaNyerah #AyoBerubah
0 Comments