SSI Berpartisipasi Dalam Giat “Training of Trainers” Yang Diselenggarakan Bank Indonesia NTT
Dalam
rangka meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang Ciri Khas Keaslian Uang
Rupiah serta menumbuhkan rasa Cinta, Bangga dan Paham Rupiah di propinsi Nusa
Tenggara Timur, Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan Training of Trainers
sebagai rangkaian kegiatan Gema Edukasi Beta Sayang Rupiah NTT (Gebyar Rupiah
NTT). Acara diadakan pada Sabtu, 30 Oktober 2021 di Ruang Kolbalo - Hotel
Sotis, kota Kupang.
Kegiatan
tersebut mengusung Tag Line “Menjaga Rupiah di Selatan Indonesia” karena
Provinsi NTT berbatasan langsung dengan perbatasan perairan Australia dan
Negara Timor leste, terutama Pulau Rote yang merupakan pulau yang terletak
paling selatan Indonesia.
Adapun
peserta yang diundang berlatar belakang dari perwakilan perbankan, perusahaan
PJPUR, Posindo, Koperasi, Pegadaian dan instasi terkait lainnya yang
menyelenggarakan pemrosesan uang Rupiah. Hadir mewakili PT. SSI adalah Sdr.
Victor N. Bogar yang merupakan Deputy CEO Region VIII wilayah
Bali dan Nusa Tenggara (BaliNusra)
didampingi Adolfus Ardi staf pelaksana di COU Kupang.
Setiap
peserta sebelum mengikuti kegiatan wajib melewati tes kesehatan dan melakukan
swab tes antigen sesuai ketentuan protocol Kesehatan Covid-19. Peserta yang
dinyatakan bebas Covid 19 berdasar hasil tes baru diijinkan masuk ke ruangan
untuk mengikuti kegiatan training.
Kegiatan
dibuka oleh I Nyoman Ariawan Atamajaya selaku Kepala perwakilan Bank Indonesia
Provinsi NTT. Dalam sambutannya beliau mengingatkan untuk semua hadirin agar
senantiasa Cinta, Bangga dan Paham rupiah “kalo sudah cinta kita harus bangga,
kalo sudah bangga harus selalu pahami ibarat dalam hubungan sepasang kekasih”
pungkas bapak Nyoman yang sangat menyukai suasana kota Kupang dan kuliner khas
nya.
Kegiatan
semakin menarik dan meriah ketika 97 peserta yang hadir diundang mengikuti Kuis
Kahoot. Kuis yang mengasah daya ingat dan kecepatan memilih jawaban yang benar,
membuat peserta bersemangat dan ceria dikarenakan jika berhasil menjawab dengan
cepat dan benar maka nama dari peserta tersebut akan muncul di layar besar.
Bagi peserta yang mampu mengumpulkan nilai tertinggi dari 10 pertanyaan
mendapatkan merchandise menarik dari panitia penyelenggara.
Pada
sesi tanya jawab, Victor selaku perwakilan SSI menyampaikan pertanyaan: “
Apakah ada sanksi bagi masyarakat yang menolak untuk bertransaksi dengan uang
logam, karena ditemukan di beberapa kabupaten, tren masyarakat tidak mau
menggunakan atau bertransaksi menggunakan uang logam.?”
Dimana
pertanyaan kemudian dijawab oleh narasumber bahwa, “Tren yang ditemukan memang
benar adanya dijumpai oleh Bank Indonesia minimnya transaksi dengan uang logam,
akan tetapi Bank Indonesia tetap mengeluarkan denominasi pecahan kecil dengan
maksud menjaga stabilitas harga dimasyarakat, dapat bayangkan jika pecahan
kecil, maka harga yang ada di masyarakat tidak ada lagi nilai seperti dua ribu
lima ratus dan semuanya akan mulai dari tiga ribu”,
Salam,
#SSIGoRebound #GaNyerah #AyoBerubah
0 Comments