Membangun Pondasi Transformasi Perusahaan di Era Digital
Dalam
konteks korporasi, pondasi perusahaan menjadi salah satu faktor yang paling
menentukan iklim perusahaan. Mulai dari etos kerja karyawan, cara berkomunikasi
antar sesama, tools yang digunakan untuk bekerja, bagaimana hasil dari
pekerjaan disajikan, bagaimana pekerjaan didelegasikan, dan beragam aktifitas
lainnya.
Pondasi
kuat perusahaan adalah salah satu faktor yang menjadi dasar keberhasilan
transformasi, merger, integrasi, pertumbuhan yang agresif, atau pun inisiatif
strategis lainnya. Ini membutuhkan pemikiran, konsep, kemauan, komitmen, dan
juga ketekunan dalam membangun dan mencapai pondasi yang kuat di tengah
perkembangan bisnis yang kerap berubah.
Melihat
persaingan di era digital yang semakin tinggi, perusahaan dituntut untuk
meningkatkan kinerjanya. Salah satu cara yang efektif untuk dilakukan adalah
memiliki pondasi perusahaan yang unggul. Dengan begitu, perusahaan akan
memiliki modal untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Bukan hanya
berfokus pada masalah produksi dan teknologi, tetapi juga sistem pengelolaan
perusahaan untuk melakukan produksi.
Kali
ini tim redaksi akan membagikan 5 tips membangun pondasi untuk mempercepat
transformasi perusahaan di era digital :
1.Mengetahui
Tujuan Perusahaan
Hal
pertama yang paling mendasar adalah ketahui tujuan dari perusahaan, ini
mencakup pada visi dan misi dari perusahaan tersebut. Sebuah kapal semegah dan
secanggih apa pun, tidak akan berjalan ke mana pun jika tidak memiliki
destinasi berlabuh. Sama juga dengan perusahaan, di mana setiap perusahaan
harus memiliki tujuan mereka menjalankan bisnis. Tujuan besar tersebut tentunya
harus diiringi dengan breakdown langkah demi langkah yang lebih kecil, yang
bisa langsung diimplementasikan sehari-hari. Dengan adanya tujuan yang
tercermin dalam keseharian, Pondasi perusahaan tentunya akan lebih kuat.
2.Selalu menjaga komunikasi dengan baik
Perkembangan
era digital mengakibatkan hampir seluruh aktivitas yang dilakukan karyawan
berhubungan dengan internet dan gadget. Namun, bukan berarti komunikasi
di suatu perusahaan dapat diabaikan begitu saja. Komunikasi tidak hanya
terbatas pada perbincangan small talk antar karyawan, tetapi juga
penyampaian atas visi dan misi perusahaan. Dengan begitu, seluruh karyawan
dapat memahami kontribusi dari masing-masing pihak sehingga tercipta kolaborasi
apik dalam mencapai tujuan perusahaan.
3.Pemimpin Harus Menjadi Contoh
Pemimpin
tidak hanya berbicara mengenai pemilik perusahaan lho ya, tetapi mengenai siapa
pun yang memiliki karyawan di bawah mereka. Sebagai pemimpin, tentunya Anda
harus menjalankan peraturan yang anda terapkan kepada bawahan anda. Misalnya
saja, anda mengharapkan bawahan anda untuk bisa berpakaian dengan baik dan
sopan, bekerja dengan cepat, serta tidak datang terlambat. Anda pun harus
menerapkan yang demikian juga, menjadi contoh atau panutan bagi karyawan di
bawah Anda. Sebaik apa pun karyawan Anda, sedikit banyak mereka pasti
terpengaruh jika Anda sendiri tidak menjadi contoh yang baik bagi mereka.
Istilahnya, walk the talk, jadi Anda pun menjalankan apa yang Anda
katakan kepada mereka dan menjadi contoh ya.
4.Beri kesempatan karyawan menyampaikan gagasan
Masing-masing
karyawan memiliki gagasan yang berbeda dalam menyelesaikan permasalahan.
Sebaiknya, beri kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan gagasan tersebut.
Semakin banyak karyawan yang didengarkan aspirasinya, maka semakin baik pula Company
Foundation yang ada. Mengingat ada banyak kepala yang harus disatukan dalam
sebuah perusahaan, kesempatan ini justru akan memberi peluang pada perkembangan
bisnis berdasarkan ide hebat dari para karyawan.
5.Mendengarkan keluhan karyawan
Sekali
lagi, menyatukan banyak kepala untuk satu tujuan bukanlah hal yang mudah
dilakukan. Tak jarang perselisihan juga terjadi di antara karyawan. Oleh karena
itu, pastikan untuk selalu mendengarkan keluhan karyawan agar pihak HR dapat
membantu menemukan solusi atas perselisihan tersebut tanpa merugikan pihak mana
pun.
Salam,
#SSIGoRebound #GaNyerah #AyoBerubah
0 Comments